Jawaban UAS SI & PI
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAN
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL MANAJEMEN STRATEGIS
PADA
KAMPUS STMIK INSAN PEMBANGUNAN
NAMA :
ADE NURZEN
NIM : 55517110031
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan
dunia pendidikan saat ini semakin berkembang dengan pesat sehingga membutuhkan
strategi agar dapat tetap bersaing dan dapat tetap berkelanjutan yang juga membutuhkan
perhatian dari setiap bagian di lingkungan kampus agar mendapatkan pangsa pasar
terbesar (market share) yang nantinya
akan menjadi kekuatan bagi kampus agar bisa semakin tumbuh dan berkembang
sehingga diperlukan juga analisis lingkungan internal dan eksternal guna
pengendalian internal kampus agar dapat terus berkembang dan menjamin
keberlanjutan.
Untuk
melakukan analisis lingkungan internal, maka hal-hal yang menjadi perhatian
adalah terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM), sumber daya keuangan (asset,
kas, dan lain lain), kultur organisasi yang di dalamnya mengandung elemen
mekanisme kerja / proses kerja. Semua organisasi tanpa terkecuali hidup dalam
keadaan yang penuh dengan berbagai elemen yang saling ketergantungan satu
terhadap yang lainnya, sehingga semua organisasi tidak terlepas dari
hubungannya dengan lingkungan sekitar.
Menurut
Mulyadi (2000) mengatakan bahwa tujuan penting dalam mempelajari lingkungan
eksternal adalah untuk mengidentifikasi berbagai peluang (opportunity) dan
ancaman (threat). Tingkat kepuasan akan pelayanan kampus baik yang berbentuk
fisik (tangible) maupun dalam bentuk servis menjadi taruhan pihak rnanajemen
agar para mahasiswa merasa nyaman dan dapat mempengaruhi keberlanjutan kampus
Dari
pertimbangan yang telah disebutkan di atas, maka saya menyusun Tugas UAS yang
diberi judul “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL MANAJEMEN STRATEGIS PADA KAMPUS
STMIK INSAN PEMBANGUNAN”
1.2.
Tujuan
Implementasi sistem informasi di dalam manajemen Kampus STMIK Insan Pembangunan antara lain :
- a) Untuk memperbaiki tingkat layanan kepada para calon mahasiswa, alumni, dosen, mahasiswa, pengguna lain dan stakeholderb) Untuk mengembangkan sebuah pendekatan yang lebih terintegrasi melalui sistem tersebutc) Untuk meminimalkan tingkat kesalahan dan melalui standarisasi, pengecilan, dan otomatisasi proses di dalam dan yang sesuai dengan SOPd) Untuk mendorong tingkat keberlanjutan kampus STMIK Insan Pembangunane) Untuk mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia yang adaf) Untuk mengurangi pengeluaran putus kontrak dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kewaspadaan pengguna terhadap fasilitas-fasilitas kontrak yang ada dan membuatnya lebih mudah untuk menentangnyag) Untuk meningkatkan kemampuan dan tingkat akreditasi dengan menggunakan teknologi untuk mendukung keberlanjutan dan dapat bersaing di dunia global.h) Mengurangi biaya-biaya transaksi dengan menggunakan teknologi untuk mengotomatisasikan proses-proses, yang mana masih tercetak (paper-based), dan untuk mengecilkan, dan menstandarisasi proses-proses dan dokumentasi.
1.3 Manfaat
Implementasi sistem informasi di dalam manajemen kampus
STMIK Insan Pembangunan antara lain :
- a) kampus STMIK Insan Pembangunan akan lebih profesional, mandiri dan tampil lebih modern dalam hal penggunaan websiteb) Investasi dalam membangun Infrastruktur Jaringan Teknologi Informasi dapat bermanfaat karena dapat dioperasikan secara optimalc) Dapat memberikan pelayanan yang baik kepada Mahasiswa dan semua lapisan yang tergabung dalam civitas akademika
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Pengertian
Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sarana untuk menghasilkan sebuah informasi.
Dari beberapa nara sumber didapat
definisi sistem informasi sebagai berikut :
Menurut James Alter (1992) dalam Agus
Mulyanto (2009:28) mendefinisikan sistem informasi sebagai sebagai kombinasi
antarprosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi.
Sedangkan menurut Tata Sutabri
(2005:42) mendefinisikan bahwa Sistem
Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
Menurut Haryadi (2009:28), Sistem Informasi dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, alat proses tipe transaksi rutin
tertentu, pemberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting serta penyedia
suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
2.2Pengertian
Umum Sistem Informasi Manajemen
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Secara umum sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Sistem Informasi merupakan suatu system terintegrasi yang mampu
menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya ataupun sebuah sistem
terintegrasi atau sistem manusia-mesin,untuk menyediakan informasi untuk
mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.
Istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah
sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data
base. Jadi Sistem Informasi Manajemen
adalah prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem
(terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi secara intern & ekstern
kepada manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.
2.3Pengertian
Manajemen Strategi
Manajemen
strategi yang dianggap sebagai satu tipe spesifik dari suatu perencanaan.
Sebagai pemenang dalam dunia bisnis seringkali diartikan mendapat pangsa pasar
(market share) terbesar yang nantinya akan mempunyai kekuatan monopoli atau
minimal perusahaan tersebut menjadi perusahaan berstatus pemimpin atau penentu
harga (price setter atau price leader).
Masing-masing
pihak akan selalu berusaha untuk memenangkan persaingan dan melakukan analisis
tentang kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity),
dan ancaman (threats) satu sama lain. Kelemahan dirinya dan ancaman dari
perusahaan pesaing akan selalu dianalisis dan diantisipasi yang kemudian akan
diperbaiki agar tidak mudah diserang atau ditundukkan oleh perusahaan pesaing.
Inti
dari manajemen strategi adalah memenangkan persaingan. Karena manajemen
strategi selalu berusaha memenangkan persaingan, maka perusahaan harus
senantiasa menganalisis diri dan memperbaiki diri agar tampil lebih baik dari
perusahaan pesaing.
- Strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda dengan cara berbeda dari pesaingnya.
- Manajemen strategi (strategic management) adalah seperangkat keputusan dan tindakan yang digunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi-strategi yang berdaya saing tinggi dan sesuai bagi perusahaan dan lingkungannya untuk mencapai sasaran organisasi.
2.4 Manfaat
Manajemen Strategi
- Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.
- Proses manajemen strategi memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar.
- Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka.
- Penerapan manajemen strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan.
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.
2.5 Proses Manajemen Strategi
1.
Menetapkan
arah dan misi organisasi
Setiap
organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi, misi dan tujuan ini akan
menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi, misi, dan
tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah
berubah oleh situasi eksternal. Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan
tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang
dilakukan oleh pedagang kecil. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu
organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan
skala menengah dan atas.
2.
Memahami
lingkungan internal dan eksternal
Tujuan
analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat
terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan
merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang
cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan
terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal
berada di luar perusahaan sedangkan lingkungan internal berada di dalam
perusahaan.
Lingkungan
eksternal : Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan
ancaman (threats) Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan
lingkungan umum
Lingkungan
internal : Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan
seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
3.
Memformulasikan
strategi
Formulasi
strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai
tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis,
analisa SWOT : mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur
dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka
panjang.
2.6. Analisa SWOT
SWOT merupakan
singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity
(peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba
menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan
ancaman lingkungan eksternal organisasi.
Kekuatan
(strength)
adalah
suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat
baik (diatas rata-rata industri).
Kelemahan
(weakness)
adalah
kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di
karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
Peluang
(opportunity)
adalah
suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih
belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak
manapun.
Ancaman
(threats)
adalah
suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh
kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami
kesulitan dikemudiaan hari.
2.7
Pengertian Pengendalian Intern
Pengendalian internal adalah rencana, metoda,
prosedur, dan kebijakan yang didesain oleh manajemen untuk memberi jaminan yang
memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional, kehandalan
pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset, ketaatan/kepatuhan terhadap
undang-undang, kebijakan dan peraturan lain.
Tujuan Pengendalian Intern Adalah Menjamin
Manajemen Perusahaan Agar :
1.
Tujuan
perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
2.
Laporan
keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya.
3.
Kegiatan
perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Sasaran Pengendalian Intern :
1.
Mendukung
operasi perusahaan yang efektif dan efisien.
2.
Laporan
Keuangan yang handal/akuntabel
3.
Perlindungan
asset
4.
Mengecek
keakuratan dan kehandalan data akuntansi
5.
kesesuaian
dengan hukum dan peraturan –peraturan yang berlaku
6.
membantu menentukan kebijakan manajerial
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Sejarah
Berdirinya Perusahaan
Tahun
1990 awal dimulainya kegiatan Lembaga Pendidikan waktu itu dengan nama New
Generation Collece (NGC), yaitu sebagai salah satu sarana membangun Sumber Daya
Manusia dengan membuka Pendidikan Kursus, kemudian hingga berkembang menjadi
Program Profesional 1 & 3 tahun dengan nama BPIP, yang selanjutnya pada
tahun 2000 terbentuklah Yayasan BPIP yang kemudian tahun 2001 dirubah Yayasan
Insan Pembangunan. Untuk lebih memperlebar rentang pengabdiannya pihak Yayasan
memutuskan mengusulkan membuka Pendidikan Tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE ) dengan Program Jenjang Pendidikan Diploma 3 dan Strata 1, yaitu
jurusan Akuntansi (D3) dan Manajemen (S1) hal itu terwujud dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 146/D/O/2001,
tanggal 30 Agustus 2001. Yang kemudian tahun 2002 bertambah lagi dengan
lahirnya Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer (STMIK) dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 284/D/O/2002,
tanggal 30 Desember 2002 yaitu jurusan Sistem Informasi dan Komputerisasi
Akuntansi
Pada
tanggal 13 Pebruari 2006 mendapatkan Surat keputusan perpanjangan ijin dengan
nomor SK. 731/D/T/2006, untuk lebih jelasnya, jati diri Program Studi STMIK Insan Pembangunan adalah :
Nama
Perguruan Tinggi : STMIK Insan
Pembangunan
Lokasi
: Tangerang.
Status
: Swasta.
Alamat
: Jl. Raya Serang Km. 10 Bitung – Tangerang
Telp.
( 021) 59492836. Fax. ( 021) 59492837.
Email
: info@ipem.ac.id
3.2.
Visi,
Misi Tujuan
a.
Visi
Manajemen
kampus maupun Dewan Yayasan Insan Pembangunan memiliki kaitan dengan kiprah
Kampus Insan Pembangunan adapun Visi nya sebagai berikut :
“Membentuk
tenaga ahli yang professional di bidang manajemen bisnis dan informatika
komputer yang turbulence dan kompetitif, melalui transformasi yang inovatif dan
kreatif”
b.
MISI
Misi
adalah tujuan yang ingin kita capai, tidak terlepas dengan alasan kelahirannya
atau segala sesuatu yang mendasari kelahiran suatu organisasi. Oleh sebab itu
pada dasarnya misi sangat terkait dalam menjelaskan hal-hal yang fundamental,
merupakan falsafah dasar dari organisasi dan sekaligus sebagai pendorong
inspirasi-inspirasi sebagai motivasi dan inovasi.
Sebagaimana
pandangan Bryson (2003: 28) bahwa misi yang disediakan adalah yang
menguntungkan. Tanpa pandangan yang sukses, anggota-anggota organisasi tidak
mengetahui tentang bagaimana memenuhi misi. Tujuan dari klarifikasi misi adalah
untuk mencapai tujuan, filosofi dan nilai-nilai yang diperlihatkan organisasi
secara spesifik. Berdasarkan pandangan tersebut di atas MISI nya adalah :
“Menciptakan
lulusan yang profesional di bidang ilmu manajemen dan akuntansi, berkualitas, mandiri
dan mampu mengantisipasi perkembangan, perubahan jaman dan kemajuan teknologi,
serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”.
Dengan
demikian misi yang ingin dicapai adalah memberikan jenis pengajaran yang cocok
dan sesuai dengan kepentingan lingkungan industri . yang selanjutnya oleh pihak
manajemen kampus mengemas dalam satu pandangan dalam istilah : "Your
Success Is Our Happiness”
c.
Tujuan
Membantu
Pemerintah dalam menyediakan tenaga profesional di bidang manajemen dan
Akuntansi guna mendukung pembangunan nasional.
Menghasilkan
lulusan yang :
·
Mempunyai
kemampuan mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan, teknologi dengan
cara memahami melalui pendekatan, metode, kaidah disertai keterampilan dalam
penerapannya.
·
Mempunyai
kemampuan memecahkan permasalahan di bidang keahlian melalui kegiatan
penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.
·
Mempunyai
kemampuan mengembangkan kinerja profesional yang ditujukan dengan ketajaman
analisis permasalahan.
3.3.
Analisis
Lingkungan Internal
Untuk melakukan
analisis lingkungan internal ini, maka hal-hal yang menjadi perhatian adalah
terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM), sumber daya keuangan (asset, kas, dan
lain-lain), kultur organisasi yang di dalamnya mengandung elemen mekanisme
kerja/ proses kerja. Khusus untuk kinerja keuangan, maka analisis akan
dilakukan terhadap kondisi keuangan Kampus Insan Pembangunan selama tahun 2012
- 2016.
Dari
hasil analisis terhadap beberapa aspek tersebut di atas akan dapat diketahui
bagaimana sesungguhnya aspek-aspek tersebut merupakan suatu kekuatan atau
potensi yang dapat dikembangkan oleh pihak Kampus Insan Pembangunan atau bahkan
sebaliknya, akan menjadi kelemahan/hambatan yang harus disempurnakan dan
ditingkatkan, sehingga menjadi dasar dalam upaya untuk memperbaiki kinerja
organisasi di masa yang akan datang.
1) Sumber Daya Manusia
Keberadaan
jumlah sumber daya manusia yang ada pada saat ini adalah berjumlah 90 orang
staf pengajar yang aktif berlatar belakang praktisi. dan berpendidikan S3 baik
dalam maupun luar negeri yaitu 8 orang (20%), sedangkan berlatar belakang
pendidikan S2 yaitu 82 orang (80% ) sedangkan jumlah staf yang saat ini adalah
berjumlah 28 orang yang berlakang belakang S1 yaitu 20 orang (64%). sedangkan
yang berpendidikan D III yaitu 6 orang (16%) sedangkan yang berpendidikan SMA
atau sederajat yaitu 2 orang (10%). jika dilihat dari komposisi jumlah pegawai
tersebut, terlihat bahwa pada dasarnya sumber daya manusia yang ada cukup
signifikan di samping tugas yang diemban oleh Kampus Insan Pembangunan adalah
sangat berat di samping memposisikan dirinya sebagai suatu organisasi pelayanan
publik yang mau tidak mau harus memperhatikan masalah kepentingan stakeholders, dan tentu masalah
profesionalisme staf dosen dan manajemen yang mengelola sangat dituntut.
Satu
hal yang masih terlihat di dalam merekrut staf adalah image kebutuhan staf yang
berlatar belakang sarjana pendidikan masih sedikit, yang hanya berjumlah 2
orang, bukan berarti staff yang berlakang pendidikan lain kurang dibutuhkan
sama sekali, tetapi karena organisasi ini bergerak di bidang pendidikan, oleh
karena itu keberadaan sumber daya manusia yang ada di kampus insan pembangunan
tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi yang berkembang saat ini. Bagi
karyawan yang ada perlu ditingkatkan pendidikan formalnya misalnya mengirim
karyawan ke pendidikan formal jenjang yang lebih tinggi, disamping pendidikan
formal seperti kursus/penataran yang selama ini telah diikuti oleh beberapa
karyawan sesuai dengan kepentingan atas pekerjaan yang diembannya. Selain
daripada itu pihak kampus insan pembangunan di masa mendatang harus sudah
memulai dan memberanikan diri untuk merekrut pegawai secara terbuka baik pada
level S1 maupun S2, sehingga didapat kualitas karyawn yang baik.
Tuntutan
ini adalah sangat beralasan dalam rangka mengelola kampus insan pembangunan
secara professional dan kondisi ini ternyata menjadi suatu keharusan yang sudah
dilakukan oleh organisasi.
2)
Sumber Daya Keuangan
Sumber
Daya Keuangan kampus insan pembangunan selama 5 tahun terakhir rata-rata rasio
lancar. Rasio ini cukup memberikan perlindungan terhadap kemungkinan resiko
pengembalian jangka pendek apabila terjadi kegagalan perusahaan. Dilihat dari
sudut pandang anggapan bahwa semakin tinggi nilai rasio lancar, maka akan
semakin naik posisi pemberi pinjaman, dari sudut pandang pemberi pinjaman suatu
rasio yang lebih tinggi (sangat likuid) tampaknya memberikan perlindungan
terhadap kemungkinan drastis bila terjadi kegagalan perusahaan.
Pendapatan
utama kampus insan pembangunan berasal dari pemasukan mahasiswa sebesar 90%
dari pendapatan dan sisanya sebesar 10 % berasal dari donasi diluar kampus,
seperti Dana Bantuan Operasional (BOP) yang di bagikan pertahun anggaran, dana
hibah dari DIKTI dana penelitian dan dana bantuan dari kegiatan kerjasama
dengan pemerintah setempat.
3) Kultur organisasi
Jika
suatu budaya dibakukan, maka implementasinya harus berfungsi sebagai alat ukur
dari setiap kegiatan organisasi. Tetapi budaya perusahaan merupakan hal yang
sangat kompleks. Untuk itu budaya perusahaan harus memiliki beberapa
karakteristik sebagai wujud nyata keberadaanya. masing-masing karakteristik
tersebut pada penerapannya akan mendukung pencapaian sasaran perusahaan.
Tampilan
kultur organisasi yang ada di kampus insan pembangunan adalah sebagai berikut
inisiatif individual. Yang terjadi di kampus insan pembangunan terlihat bahwa
karyawan dan staf memiliki kebebasan dalam menentukan alokasi sumber daya yang
ada pada lingkungan kerjanya, sehingga menghidupkan motivasi untuk memberikan
yang terbaik bagi lingkungan kerja yang ada, baik di front office maupun di back
office. Kondisi ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi.
·
Toleransi
terhadap resiko : pada kenyataanya kondisi karyawan maupun staf tidak memiliki
mental untuk mengambil resiko yang berkaitan dengan pekerjaanya, sehingga
kondisi ini mengancam sifat inovatif dari para karyawan yang ada, yang akhirnya
bermuara pada kelemahan dari sisi internal organisasi perusahaan. Misalnya
perubahan jam mengajar atau pemecahan kelas walaupun tindakan itu berdampak
pada peningkatan kinerja atau kualitas proses belajar mengajar, tanpa
koordinasi pihak pengelola (yayasan IP) maka akan membahayakan posisi yang bersangkutan.
Inilah konflik yang terjadi dari elemen toleransi terhadap inovasi bagi
kebaikan organisasi.
·
Pengarahan
: di kampus insan pembangunan terlihat begitu intensif dilakukan, dimana
pengarahan sebagai salah satu elemen kultur organisasi, pengarahan dibutuhkan
untuk mengetahui kejelasan tindakan staf maupun karyawan bagi peningkatan
kinerja organisasi.
·
Integrasi
: secara umum dapat diketahui bahwa hubungan antar unit kerja yang ada di
Kampus Insan Pembangunan berjalan baik dan efektif dimana terjadi saling
mendukung dan melengkapi dalam menyelesaikan tugas yang ada, yang pada akhirnya
bermuara pad a kinerja atau tingkat kualitas pelayanan yang ada Kondisi seperti
ini menempatkan elemen ini sebagai kekuatan yang dimiliki organisasi
·
Dukungan
Manajemen : yang terjadi di Kampus Insan Pembangunan menunjukan bahwa
komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan, serta ada dukungan di antara
unit-unit kerja yang ada di lingkungan Kampus. Kondisi seperti ini secara
positif merupakan kekuatan bagi organisasi.
·
Pengawasan
: yang ada di Kampus Insan Pembangunan belum berjalan secara optimal, karena
dianggap bahwa semua unit kerja yang ada sudah berjalan dengan baik. Untuk
jangka panjang kondisi ini berakibat pada posisi kelemahan lingkungan internal
dari organisasi
·
Identitas
: yang berkaitan dengan tingkat loyalitas karyawan terhadap eksistensi
organisasi cukup baik, karena dengan penuh percaya diri para karyawan merasa
bangga dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan di lingkungan kerjanya. Kondisi
ini menempatkan elemen ini sebagai kekuatan dari lingkungan internal
organisasi.
·
Sistem
penghargaan : dalam bentuk insentif kepada karyawan belum berjalan dengan baik,
dan hal ini menciptakan kondisi kelemahan dari lingkungan internal organisasi.
·
Toleransi
terhadap konflik : bukan merupakan bagian dari kultur organisasi pada
lingkungan internal Kampus Insan Pembangunan. Secara manajemen modern, maka
kondisi ini kurang menguntungkan, karena para karyawan tidak dibiasakan berbeda
pendapat bagi upaya kemajuan atau tindakan inovasi yang ada, sehingga elemen
ini akan berbentuk kelemahan bagi lingkungan internal organisasi.
·
Pola
komunikasi : yang ada cukup lancar dan lugas, baik terjadi antar karyawan dalam
satu unit kerja maupun antar unit yang ada seperti mahasiswa, termasuk bawahan
dan atasan. Kondisi ini akan melahirkan kekuatan pada lingkungan internal
organisasi.
Dari
keseluruhan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Kampus Insan
Pembangunan, maka terlihat bahwa kemampuan sumber daya manusia yang ada telah
cukup memadai dan dapat diandalkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas
organisasi atau Kampus.
Salah satu dimensi yang perlu mendapat perhatian dari analisis kultur organisasi adalah bagaimana mekanisme atau proses kerja yang terjadi didalam organisasi yang dikaitkan dengan struktur formal organisasi tersebut. Dalam mekanisme kerja akan terlihat hubungan antar unit, pembagian kerja serta lairan pertanggungjawaban yang ada untuk mencapai tingkat kinerja organisasi yang optimal.
Salah satu dimensi yang perlu mendapat perhatian dari analisis kultur organisasi adalah bagaimana mekanisme atau proses kerja yang terjadi didalam organisasi yang dikaitkan dengan struktur formal organisasi tersebut. Dalam mekanisme kerja akan terlihat hubungan antar unit, pembagian kerja serta lairan pertanggungjawaban yang ada untuk mencapai tingkat kinerja organisasi yang optimal.
Mekanisme
kerja/proses kerja yang diberlakukan di Kampus Insan Pembangunan adlah tetap
mengacu pada peraturan yang sudah ditetapkan, penilaian kinerja serta susunan
organisasi dan tata kerja berpedoman pada keputusan manajemen kampus. Kondisi
ini tercermin dengan adanya keterbukaan pimpinan dan dalam waktu tertentu yaitu
1 bulan sekali (secara rutin) pimpinan selalu mengadakan rapat dengan staf
membahas masalah-masalah yang muncul di dalam organisasi baik yang diakibatkan
oleh intern organisasi maupun ekstern. para staf diberikan kesempatan yang
seluas-luasnya untuk mengemukakan pendapat dan saran guna perbaikan dalam
proses kerja.
Formula
ini di buat dengan harapan setiap permasalahan yang muncul dapat segera diatasi
dapat dicarikan solusi pemecahannya secara baik, disamping itu diharapkan pula
akan dapat membantu dalam meningkatkan kelancaran tugas dan menjadi tanggung
jawab organisasi.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas diharapkan untuk masa mendatang peran badan penelitian dan pengembangan Kampus Insan Pembangunan lebih optimal, sehingga prospek terhadap organisasi lebih berdaya guna dan tidak menggantungkan sumberdaya keuangan hanya dari mahasiswa.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas diharapkan untuk masa mendatang peran badan penelitian dan pengembangan Kampus Insan Pembangunan lebih optimal, sehingga prospek terhadap organisasi lebih berdaya guna dan tidak menggantungkan sumberdaya keuangan hanya dari mahasiswa.
Kendatipun
tata hubungan yang dibangun telah baik, akan tetapi dilihat dari kultur
organisasi masih terlihat beberapa hambatan yang mengakibatkan Kampus Insan
Pembangunan menjadi sulit untuk mencapai sasaran yang menjadi tujuan organisasi
Dari sisi aspek penghargaan (rewards) yaitu yang terkait dengan insentif maupun yang terkait dengan promosi.
Dari sisi aspek penghargaan (rewards) yaitu yang terkait dengan insentif maupun yang terkait dengan promosi.
Berikut adalah gambaran isu strategis
berdasarkan aspek diatas :
No
|
ISU STRATEGIS
|
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
1.
|
Aspek
Sumber Daya Manusia
1)
Jumlah
staff dan karyawan yang menempati seluruh posisi yang dibutuhkan
2)
Rutinitas
kerja yang seringkali mengurangi kemampuan karyawan untuk berinovasi pada
lingkup bidangnya
3)
Tingkat
Pendidikan yang belum sesuai
|
√
|
√
√
|
2.
|
Aspek
Keuangan Organisasi
1)
Kinerja
organisasi yg setiap tahunnya dapat membubuhkan keuntungan
2)
Pengelolaan
keuangan yang belum otonomi
3)
Terjadinya
kenaikan pembayaran kuliah tiap tahun akademik
|
√
|
√
√
|
3.
|
Aspek
Kultur Organisasi
1)
Inisiatif
individual yang cukup tinggi yg terindikasi pada pendelegasian utk
mengerjakan bidang tugas
2)
Identitas
yang terindikasi pada loyalitas karyawan terhadap organisasi
3)
Pola
komunikasi yg lancar antar karyawan
4)
toleransi
terhadap resiko yg rendah sehingga mempengaruhi inisiatif maupun tindakan
inovasi karyawan
5)
pengarahan
yg kurang terutama dalam mengevaluasi
kinerja karyawan
6)
pengawasan
berlebihan dapat mengurangi inisiatif maupun kreatifitas kerja karyawan
7)
sistem
penghargaan yg belum memadai terutama pemberian insentif bagi karyawan yg
berprestasi
8)
Toleransi
terhadap konflik tidak menjadi budaya
|
√
√
√
|
√
√
√
√
√
|
Berikut adalah sistem informasi yang
dapat diakses oleh manajemen Kampus dan Sistem Informasi Manajemen yang
digunakan sebagai berikut :
a.
Penyediaan website kampus STMIK Insan Pembangunan dengan surel :
b. Data akademik tersedia di dalam Sistem Informasi Akademik yang dapat
diakses secara langsung secara online dengan surel : http://www. siakad.stmik .ipem.ac.id. Data lainnya dapat diperoleh di Biro akademik terkait informasi akademik
dan Biro administrasi umum
c.
Dari LPPM dapat diperoleh data terkait penelitian,
pengabdian, buku, jurnal dan publikasi
lainnya. Data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
dosen STMIK Insan Pembangunan dapat
diakses di http://www.lppm.stmik .ipem.ac.id
d.
Dari SPMI dapat diperoleh data terkait kegiatan peningkatan
kualitas dan dan mutu akademik http://www.lpmi.stmik .ipem.ac.id
e.
Dari Perpustakaan terkait dengan data sarana
belajar meliputi buku teks, hasil TA dan Skripsi, journal, CD turorial dan
lain-lain. Bahan pustaka di perpustakaan Insan Pembangunan dapat diacces secara
online melalui surel http://www.perpustakaan.stmik.ipem.ac.id, UPT Perpustakaan
sebagai organ pendukung akademik mengelola sumber pembelajaran memiliki
aplikasi yang memberikan infromasi mengenai bahan pustaka dan jurnal telah
menggunakan software SLIM (System Library Information Management) dan
penginputan serta transaksi menggunakan barcode
f.
Sistem informasi keuangan yang digunakan untuk
menginput data pembayaran mahasiswa dengan intranet (jaringan lokal) dimana hanya
bagian yang memiliki kepentingan atau otorisasi yang dapat mengakses sistem
tersebut.
g.
Sistem informasi alumni STMIK Insan Pembangunan
menampung nama-nama alumni yang ada di STMIK Insan Pembangunan baik jurusan
sistem informasi maupun jurusan Komputerisasi Akuntansi. Sistem informasi alumni dapat diakses
melalui surel : http://www.alumni.stmik .ipem.ac.id.
h.
Sistem informasi pendaftaran digunakan untuk
melakukan pendaftaran mahasiswa baru secara online
dapat diakses melalui surel : http://www.pmb.stmik.ipem.ac.id
i.
Sistem informasi
e-learning digunakan untuk melakukan sistem pembelajaran jarak jauh secara online
dapat diakses melalui surel : http://www.e-learning.stmik.ipem.ac.id
j.
Sistem informasi rekruitment digunakan untuk melakukan sistem rekruitment secara online dapat diakses melalui surel :http://www.rekrutmen.stmik.ipem.ac.id/
3.4 Analisis
Lingkungan Eksternal
Kondisi
lingkungan yang dihadapi organisasi saat ini berbeda dengan kondisi masa-masa
yang lalu. Dengan era globalisasi Kampus Insan Pembangunan kini bersaing secara
terbuka dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Semua organisasi tanpa
terkecuali dalam keadaan yang penuh dengan berbagai elemen yang saling
ketergantungan satu terhadap yang lainnya. sehingga semua organisasi tidak
terlepas dari hubungannya dengan lingkungan sekitar. Kebanyakan organisasi
menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang secara cepat, kompleks dan
global yang masih sulit diprediksi.
Mulyadi
(2000) mengatakan bahwa tujuan penting dalam mempelajari lingkungan eksternal
adalah untuk mengidentifikasi berbagai peluang (opportunity) dan ancaman
(threat). Peluang adalah kondisi-kondisi dalam lingkung eksternal yang dapat
membantu organis mencapai daya saing strategis. Sedangkan ancaman adalah kondisi
yang dapat mengganggu usaha organisasi dalam mencapai daya saing strategis.
Pearce
dan Robinson (1997) memb lingkungan eksternal menjadi tiga sub. kategori yang
saling berkaitan. yaitu faktor-faktor dalam lingkungan jauh (remote
environment). Faktor-faktor dalam lingkungan industri dan faktor- faktor dalam
lingkungan operasional.
1.
Lingkungan Jauh (Remote Environment)
Lingkungan
jauh merupakan aspek-aspek yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak
berhubungan dengan situasi operasional suatu organisasi. Lingkungan ini
mencakup : pelanggan (mahasiswa), kolaborator (dinas/instansi terkait dan
kompetitor (PTS dalam wilayah yang sepadan).
a.
Aspek Pelanggan (Mahasiswa)
Aspek
ini adalah merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam menentukan
kinerja Kampus Insan Pembangunan. Sebab pelanggan yang dalam hal ini adalah
rnahasiswa adalah merupakan sasaran yang harus diperhatikan oleh organisasi
Kampus Insan Pembangunan sebagai suatu organisasi pelayanan publik. Mahasiswa
(masyarakat) sebagai pengaruh terhadap besar kecilnya pendapatan yang diperoleh
oleh pihak Kampus Insan Pembangunan, disamping itu mahasiswa (masyarakat) akan
juga dapat memberikan masukan bagi Kampus Insan Pembangunan dalam hal baik atau
tidaknya pelayanan yang telah dilakukan Manajemen Kampus Insan Pembangunan.
Karena mahasiswa/masyarakat pengguna akan dapat merasakan secara langsung atas
pelayanan diberikan dan kualitas yang dihasilkan, sehingga tidak heran ia
selalu memberikan pandangan tentang tingkat kepuasan yang didapat maupun
kepentingan¬kepentingan yang menjadi tuntutannya.
Dengan
memperhatikan faktor mahasiswa/masyarakat, Kampus Insan Pembangunan akan dapat
merencanakan maupun memprogram bentuk-bentuk kegiatan apa yang harus dilakukan
baik pada saat sekarang maupun pada tahun berikutnya. Sehingga sasaran yang
ingin dicapai seperti memperoleh kepuasan, menambah akses pelayanan dan
memperbaiki kualitas pelayanan sesuai dengan misi yang diemban Kampus Insan
Pembangunan akan dapat terwujud secara baik.
Sedangkan
strategi yang dilakukan untuk menarik minat calon mahasiswa untuk mendaftar dan
menjadi mahasiswa antara lain :
1.
Memberikan
kemudahan pembayaran biaya kuliah dengan cara mengangsur selama masa
perkuliahan.
2.
Memberikan
fasilitas ruang belajar dengan pendingin ruangan di tiap lokal.
3.
Biaya
perkuliahan lebih terjangkau tetapi mendapat fasilitas plus.
4.
Perkuliahan
dapat dilakukan dalam dua waktu sekaligus (untuk mahasiswa yang bekerja dengan
sistem shift).
5.
Memberikan
akses mudah meraih beasiswa pendidikan bagi mahasiswa yang berprestasi tetapi
kurang mampu secara ekonomi sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu
bahkan hingga wisuda
6.
Memberikan
servis atau pelayanan semaksimal mungkin, sehingga mahasiswa tersebut merasa
dimanusiakan.
7.
Strategi
tersebut di atas akan menjadi kekuatan bagi Kampus Insan Pembangunan untuk
mempertahankan mahasiswa sekaligus merupakan poin yang menarik pangsa pasar
yang lebih beragam. Dengan demikian mempertahankan strategi tersebut di atas
adalah sesuatu hal yang perlu dan wajib.
Mengingat
Kampus Insan Pembangunan adalah merupakan organisasi pelayanan publik yang
bergerak dibidang pendidikan, maka masalah pelayanan tentu menjadi suatu yang
paling mendasar sehingga ia dituntut untuk dapat memberikan suatu pelayanan
yang baik atau dalam arti kata berkualitas yaitu sebuah kata yang bagi penyedia
jasa merupakan sesuatu yang harus dilakukan dengan baik.
Bertitik
tolak dari ungkapan tersebut, pihak mahasiswa akan dapat merasakan secara
langsung kualitas pelayanan yang diberikan dan apakah sudah sesuai dengan
harapan dan keinginan dari para mahasiswa. Oleh karena itu dalam hal kualitas
pelayanan ini sangat terkait dengan kepuasan maupun ketidakpuasan mahasiswa.
Kepuasan mahasiswa dibentuk oleh kualitas lulusan dan jasa yang dikehendaki mahasiswa
dan termasuk bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa.
Pada
dasarnya pengertian kepuasan ketidak puasan mahasiswa merupakan perbedaan
antara harapan dan kinerja yang dirasakan. adi pengertian kepuasan mahasiswa
berarti bahwa kinerja suatu barang sekurang-kurangnya sam a dengan apa yang
diharapkan.
Dengan
demikian dalam analisis faktor pelanggan dalam hal ini mahasiswa, tidak akan
memberikan suatu data yang akurat jika hanya mencantumkan pandangan beberapa
sampel mahasiswa tentang kinerja pelayanan yang diberikan oleh organisasi dalam
hal ini Kampus Insan Pembangunan. Oleh sebab itu, analisis tentang faktor
pelanggan/mahasiswa ini terutama yang terkait dengan penilaian mahasisa
terhadap kinerja pelayanan Kampus Insan Pembangunan perlu dianalisa secara
menyeluruh.
Di
dalam memberikan pelayanan yang kepada mahasiswa terdapat lima kriteria penentu
kualitas pelayanan yaitu : Keandalan (reliability)
Ketanggapan (responsiveness),jaminan
(assurance), Empati (emphaty), serta Berwujud (tangible), (Freddy Rangkuti, 1997).
Berdasarkan
teori yang dikemukakan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry, maka dalam ini
dapat dirumuskan variabelnya sebagai berikut :
VARIABEL
|
DIMENSI
|
INDIKATOR
|
Kualitas
Pelayanan
|
Keandalan
(Reliability)
|
1)
Prosedur
Penerimaan Mahasiswa
2)
Kemampuan
karyawan memberikan informasi yang jelas
|
|
Ketanggapan
(Responsiveness)
|
1)
Tindakan
cepat pada saat mahasiswa membutuhkan sesuatu
2)
Karyawan
cepat tanggap menyelesaikan keluhan mahasiswa
|
|
Jaminan
(Assurance)
|
1)
Jaminan
asuransi kecelakaan selama masa perkuliahan
|
|
Empati
(Emphaty)
|
1)
Memberikan
perhatian dan pelayanan yang sama terhadap sesama mahasiswa
2)
Karyawan
selalu bertindak ramah dan sopan
|
|
Berwujud
(Tangible)
|
1)
Kelengkapan,
kesiapan sarana dan prasarana yang cukup memadai
2)
kebersihan, kerapihan dan kenyamanan
|
b.
Aspek Kolaborator
Pada
faktor ini dipastikan bahwa pihak Kampus Insan Pembangunan hingga saat ini
melakukan kerjasama yang harmonis antar pelaku yang ada dalam suatu jaringan
kerjasama bisnis yang saling menguntungkan. Seperti mengirimkan karyawan
perusahaan untuk memperbaiki tingkat pendidikan dengan kuliah di Kampus lnsan
Pembangunan. Selain itu juga bekerja sama dengan pihak keamanan sebagai aparat
yang berwenang dalam lingkungan wilayah yang di tempati.
c.
Aspek Kompetitor
Kecenderungan
kompetitor yang diamati adalah bagaimana upaya yang dilakukan pesaing untuk
meningkatkan pelayanan maupun produk jasa yang ditawarkan kepada pasar, yang
dalam hal ini adalah pangsa pasar mahasiswa baik umum maupun karyawan
perusahaan. Langkah-langkah yang diambil oleh Kampus Insan Pembangunan untuk
menghadapi para kompetitor, antara lain :
- Mengoptimalkan semua sarana yang ada semaksimal mungkin baik dari segi perangkat lunak maupun perangkat keras, serta sumber daya manusianya.
- Menambah fasilitas seperti, komputer, bisnis centre, ruang serba guna.
Kompetitor
bagi Kampus Insan Pembangunan saat ini cukup banyak, yang sebagian besar
berlokasi di wilayah Tangerang. Mereka mempunyai fasilitas yang memadai dan
persaingan dalam harga.
Untuk
ke depan strategi yang dilakukan oleh Kampus Insan Pembangunan adalah dengan
melengkapi semua fasilitas sesuai dengan kelasnya dan meningkatkan promosi di
sekitar wilayah Tangerang Barat maupun Tangerang Utara.
Berikut
ini ditampilkan isu-isu strategis dari lingkungan eksternal yang ada,
diantaranya :
No
|
ISU STRATEGIS
|
PELUANG
|
ANCAMAN
|
1.
|
Aspek
Pelanggan (Mahasiswa)
1) Aktivitas
usaha yang dilakukan oleh mahasiswa
2) Kepuasan
para mahasiswa terhadap kualitas pelayanan kampus
3) hubungan baik yang telah dibina antara mahasiswa
dengan manajemen kampus
4) Pihak mahasiswa memiliki pilihan
untuk mengikuti kelas shift
5) tingkat
kepuasan mahasiswa akan layanan kampus cukup baik
6) Aspek
ekonomi dan beragam asal mahasiwa
|
√
√
√
|
√
√
√
|
2.
|
Aspek Kolaborator
1)
Hubungan
yang harmonis dengan mitra usaha
2)
Hubungan
yang harmonis antara manajemen dengan pihak Dikti Jakarta
3)
Hubungan
yang harmonis antara manajemen dengan pihak Kopertis dan Aptisi
4)
Kelancaran
pelaporan akademik semester kepada kopertis
5)
Kemampuan
Dana Bantuan Operasional yang dimiliki kopertis Wil. IV
6)
Kinerja
birokrasi (entertain)
|
√
√
√
|
√
√
√
|
3.
|
Aspek Kompetitor
1)
Keberadaan
kampus lain yang satu wilayah
2)
Persaingan
yang diciptakan dengan adanya competitor
3)
Persaingan
biaya kuliah melalui sistem angsuran
|
√
√
|
√
|
d.
Analisis SWOT
Melalui
penerapan pendekatan analisis SWOT, kita akan dapat mengidentifikasi atau
mempetakan dan dapat mengenali satu dari empat pola yang bersifat khas dalam
keselarasan situasi internal maupun eksternal yang dihadapi oleh Kampus Insan
Pembangunan. Dalam analisa SWOT ini mengacu kepada semua data yang telah
dijabarkan, berikut ini dapat disajikan analisis SWOT dengan dasar memanfaatkan
data internal dan eksternal
3.5
Analisis Peluang Dan Ancaman Eksternal
A. Peluang
(Opportunities)
Beberapa
aspek eksternal yang dapat membuka peluang bagi organisasi Kampus Insan
Pembangunan guna mewujudkan misinya :
- Dari kecenderungan mahasiswa yang kuliah di Kampus Insan Pembangunan terlihat ada tiga elemen yang memberikan peluang, yakni :
·
Aktivitas
usaha yang dilakukan para mahasiswa yang sudah bekerja di wilayah Tangerang
secara berkelanjutan dan kontinu sebagai konsekuensi dari prospek jaringan
mahasiswa dan perkembangan eksistensi alumni.
·
Kepuasan
mahasiswa terhadap kualitas pelayanan Kampus Insan Pembangunan yang terindikasi
dari rutinitas jadwal perkuliahan yang cukup padat dan pemakaian fasilitas
serta penggunaan jasa kampus secara teratur dan cenderung mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun.
·
Hubungan
baik yang selama ini telah dibina antara mahasiswa, staf dan manajemen kampus.
2.
Dari
kecenderungan kolaborator kampus yang berkaitan dengan kerjasama yang saling
menguntungkan, sebagai berikut :
·
Hubungan
yang harmonis dengan para mitra usaha sumber daya kampus, baik perangkat keras,
maupun perangkat lunak untuk memperlancar operasional kampus secara
keseluruhan.
·
Hubungan
yang harmonis antara pihak manajemen kampus dengan pihak Dikti sebagai lembaga
pernerintah yang dapat memberikan Bantuan Dana Operasional
·
Hubungan
yang harmonis antara pihak manajemen kampus dengan pihak Kopertis WIL. IV dan
Aptisi WIL. IV dalam rangka mempromosikan eksistensi kampus dalam usaha
mendapatkan bantuan dan sarana atau fasilitas penunjang untuk mengoptimalkan
penyelenggaraan perkuliahan tersebut
3.
Kecenderungan perkembangan kompetitor di masa
depan ada dua elemen yang memberikan peluang, yaitu :
·
Keberadaan
kampus-kampus lainnya dalam satu wilayah menciptakan tingkat persaingan yang
sehat untuk meningkatkan kualitas pelayanan, yang berdampak pada kondisi
pelayanan kampus yang tinggi di wilayah Tangerangyang penuh dengan kawasan
industri
·
Persaingan
yang diciptakan dengan adanya kompetitor ini, secara sistematis memacu pihak
manajemen Kampus Insan Pembangunan untuk memperbaiki kinerja dan kualitas
manajemen secara cepat agar mampu bersaing dibursa mahasiswa.
B. Ancaman
(Threats)
Beberapa
dimensi eksternal yang dapat memberikan ancaman terhadap perwujudan misi Kampus
Insan Pembangunan adalah sebagai berikut :
1)
Kecenderungan Mahasiswa
·
Pihak
mahasiswa memiliki banyak pilihan untuk mengikuti kelas shift dengan berbeda
jurusan sebagai akibat perkembangan pasar kampus yang semakin banyak dan
semakin berkualitas.
·
Tingkat
kepuasan akan pelayanan kampus baik yang berbentuk fisik (tangible) maupun dalam bentuk service menjadi taruhan pihak
manajemen agar para mahasiswa tidak pergi dari sisi kampus.
·
Aspek
ekonomi dan beragam asal mahasiswa menjadi faktor tersendiri yang dapat berubah
menjadi ancaman terhadap aktivitas perkuliahan mahasiswa yang secara otomatis
mempengaruhi tingkat kenyamanan belajar.
2)
Kecenderungan kolaborator kampus
- Kelancaran pelaporan sistem akademik menjadi faktor yangdapat berubah menjadi ancaman bagi kelangsungan hubungan antara pihak manajemen kampus dengan Kopertis Wil. IV Jawa Barat dan Banten.
- Kemampuan Dana Bantuan Operasional yang dimiliki oleh Kopertis Wil. IV Jawa Barat dan Banten menjadi faktor yang perlu untuk diperhatikan. karena akan berubah menjadi ancaman terhadap tingkat kenyamanan belajar mahasiswa.
- Kinerja birokrasi (entertaint) menjadi faktor yang perlu diperhatikan karena berkaitan dengan perizinan dan kelangsungan perkuliahan secara keseluruhan.
3)
Kecenderungan kompetitor dalam pasar Kampus Insan Pembangunan
- Persaingan biaya kuliah melalui sistem angsuran menjadi faktor yang dicermati. karena berdampak terhadap tingkat pendapatan yang diterima kampus. dan pada akhirnya bermuara terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh Kampus Insan Pembangunan.
3.6 Analisis
Kekuatan Dan Kelemahan Internal
A.
Kekuatan
(Strength)
Beberapa
aspek dilingkungan internal yang merupakan kekuatan Kampus Insan Pembangunan:
1.
Faktor
Kemampuan Sumber Daya Manusia jurnlah staf dan karyawan yang menempati seluruh
posisi yang dibutuhkan sebagai armada tenaga pengajar yang bertanggung jawab
terhadap keberhasilan operasional Kampus Insan Pembangunan.
2.
Faktor
Kemampuan Keuangan Organisasi
·
Kinerja
organisasi atau yayasan yang setiap tahunnya membubuhkan keuntungan merupakan
kekuatan organisasi untuk melakukan pengembangan maupun peningkatan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada para mahasiswanya.
·
Pengelolaan
keuangan yang otonomi. dimana pihak pemilik (Yayasan IP) memprioritaskan laba
atau keuntungan yang diperoleh bagi pengembangan dan peningkatan kinerja Kampus
Insan Pembangunan secara keseluruhan
3.
Faktor
Budaya atau Kultur Organisasi
·
Inisiatif
individual yang cukup tinggi yang terindikasi pada pendelegasian untuk
mengerjakan bidang tugas pada unit yang sesuai dengan standar kerja yang ada.
·
Identitas
yang terindikasi dari koordinasi yang cukup baik antar karyawan.
·
Pola
komunikasi yang lancar antar karyawan maupun dengan mahasiswa
B.
Kelemahan
(Weakness)
Beberapa
aspek kelemahan internal Kampus Insan Pembangunan :
1)
Kemampuan Sumberdaya Manusia
·
Rutinitas
kerja yang seringkali mengurangi kemampuan karyawan untuk berinovasi pada
lingkup atau bidang kerjanya.
·
Tingkat
pendidikan yang memadai sesuai dengan posisi atau kedudukan dalam organisasi.
2)
Kemampuan Keuangan Organisasi
·
Terjadinya
kenaikan biaya kuliah setiap tahun akademik, membuat pihak manajemen harus
bekerja keras untuk menekan tingkat biaya yang tinggi.
·
Pengelolaan
keuangan yang belum otonomi membuat hambatan saat bagian keuangan tidak hadir
dan kesulitan pengambilan keputusan.
3)
Budaya atau Kultur Organisasi
·
Toleransi
terhadap resiko yang rendah, sehingga mempengaruhi inisiatif maupun tindakan inovasi
yang akan dilakukan oleh staf, karena ada unsur kepemilikan oleh Yayasan yang
masih membatasi ruang gerak atau kinerja karyawan.
·
Pengarahan
yang kurang terutama dalam mengevaluasi kinerja karyawan dalam bentuk pemilihan
karyawan terbaik pada bulan berjalan.
·
Pengawasan
yang berlebihan dapat mengurangi inisiatif maupun kreatifitas kerja karyawan.
·
Sistem
penghargaan yang belum memadai terutama dalam bentuk pemberian insentif bagi
karyawan yang berprestasi dan memiliki dedikasi yang tinggi sesuai dengan
penilaian atasannya.
·
Toleransi
terhadap konflik tidak menjadi budaya, sehingga perbedaan pendapat atau
perdebatan tidak pernah terjadi. Pola kerja. yang ada adalah pengarahan dan
bimbingan dari atasan tanpa banyak protes.
3.7 Matrik
Swot Dan Penjabaran Isu Strategis
Dari
keseluruhan hasil analisis yang dilakukan dengan bertolak dari teknik analisis
matriks SWOT dan penerapan alur berpikir manajemen strategik, maka dapat
disusun isu-isu strategis yang ditemukan, serta rangkuman strategis yang dapat diambil
dari analisis teknik SWOT tersebut. Berdasarkan pengkajian dari analisis
terhadap fakta yang ada dan berdasarkan asumsi yang dibangun dari kerangka
berpikir manajemen strategik, maka dapat diperoleh strategi-strategi yang tepat
dan handal untuk digunakan di masa mendatang dalam upaya peningkatan kinerja
organisasi Kampus Insan Pembangunan - Tangerang.
Secara
menyeluruh hasil teknik analisis matriks SWOT baik faktor lingkungan internal
untuk kekuatan dan kelemahan, maupun faktor lingkunga¬n eksternal untuk peluang
dan ancaman, sekaligus hubungan antar dimensi-dimensi tersebut dalam upaya
memperoleh strategi yang tepat dan handal bagi peningkatan kinerja organisasi
Kampus Insan Pembangunan - Tangerang dalam mengantisipas semua kemungkinan
perkembangan lingkungan strategis yang ada, baik internal maupun eksternal.
3.8
Pengajuan Strategi Alternative
Strategi
alternatif dari hasil analisis di atas adalah temuan atas strategi peningkatan
kinerja organisasi Kampus Insan Pembangunan - Tangerang. dan agar sistem
informasi yang ada dapat digunakan secara maksimal sebagai berikut :
1.
Strategi
Memanfaatkan Kekuatan dan Mengisi Peluang (S.O.)
Strategi
mengintegrasikan semua komponen (pelaku) pada lingkungan eksternal yang ada
oleh pihak manajemen Kampus Insan Pembangunan dalam upaya peningkatan kinerja
pelayanan kampus dengan cara sebagai berikut :
·
Menjalin
kerjasama dengan mitra usaha, Dikti Jakarta. Kopertis Wil. IV dan Aptisi Wil.
IV dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pengembangan program studi unggulan.
·
Salah
satu upaya lainnya yang cukup strategis adalah strategi pengendlian biaya
kuliah sehingga persaingan antar kampus di wilayah Tangerang dapat berlangsung
secara sehat dan fair dan hal ini hanya dapat dilakukan melalui wadah Aptisi
Wil. IV sebagai institusi yang berkompeten.
2. Strategi Memanfaatkan Kekuatan dan Mengatasi
Ancaman (S.T.)
Strategi
meningkatkan pemasaran untuk menarik minat para mahasiswa untuk memperoleh
semua pelayanan kampus antara lain melalui kegiatan berikut ini :
·
Upaya
menyediakan semua kebutuhan mahasiswa sesuai dengan kemampuan yaitu menyediakan
pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mahasiswa.
·
Menyelenggarakan
pula jasa pelayanan penyelenggaraan seminar dalam skala kecil yang diperuntukan
bagi kalangan intelektual
3. Strategi Mengatasi Kelemahan dan Menghadapi
Ancaman (W.P.)
Strategi
memberikan keleluasaan staf dalam berinovasi atau mengembangkan kreativitas
dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan kampus secara keseluruhan. terutama
yang berkaitan langsung dengan pelayanan kepada mahasiswa. Kreativitas ini
termasuk hal penataan interior maupun peralatan kelas lainnya demi peningkatan
kepuasan pelanggan secara optimal. melalui kegiatan berikut ini :
·
Memberdayakan
karyawan dan staf dalam bentuk pelayanan kepada para mahasiswa yang berkaitan
dengan unit kerjanya. dengan filosofi bahwa staf atau karyawan lebih tahu dan
mengenal kebutuhan para mahasiswa secara baik dan efektif
·
Mensupport
program kerja yang telah disepakati pihak manajemen melalui input dari rapat atau pertemuan dengan
para karyawan dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan kampus secara fokus
dan berkelanjutan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Penggunaan sistem informasi
manajemen menunjukkan citra positif lembaga tidak hanya dalam ruang lingkup
nasional melainkan juga internasional dikarenakan penggunaan teknologi terbaru
identik dengan penyesuaian dengan standar yang digunakan dengan mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
Diperlukan
suatu dukungan kebijakan dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengedepankan
pengintegrasian. Misalnya melalui pencanangan visi, misi, peraturan dan rencana
induk/rencana strategis ke depannya, dalam suatu organisasi memang harus
ada manajemen strategis untuk mendukung kinerja suatu perusahaan agar dapat
terus berkelanjutan dan dapat tetap bersaing di dalam pangsa pasar dan agar
dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan dari perusahaan atau organisasi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi peningkatan sistem informasi manajemen dalam sebuah
perusahaan diantaranya adalah : Kemampuan Sumber Daya Manusia, Faktor Kemampuan
Keuangan Organisasi, Faktor Budaya atau Kultur Organisasi
4.2 SARAN
Kampus
STMIK Insan pembangunan harus mampu melakukan strategi alternative untuk bisa
memanfaatkan kekuatan dan mengisi peluang maka akan menjadi kekuatan baru untuk
dapat bersaing, begitu juga jika organisasi mampu memanfaatkan kekuatan dan
mengatasi ancaman dapat mampu meningkatkan pemasaran untuk menarik minat para
mahasiswa
Strategi
untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman adalah dengan memberikan
keleluasaan staf untuk dapat berinovasi atau mengembangkan kretivitasnya dalam
rangka peningkatan kinerja pelayanan kampus secara keseluruhan menetapkan
investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. Mengantisipasi dan
memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi
baru. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah
satu produk atau pelayanan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes,
Soekrisno. (2004). Auditing, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
David,
Fred R. (2004). Manajemen Strategis: Konsep, edisi ketujuh. Terjemahan Drs.
Alexander Sindoro. PT. Indeks, Jakarta
Haryadi,
Hendi. (2009).
Administrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf. Jakarta: Visimedia.
Http://www.ipem.ac.id.
https://sasteralupus.wordpress.com/2009/11/04/pengendalian-intern/
Mulyadi
(2000) Sistem Perencanaan dan pengendalian manajemen, Salemba empat, Jakarta
Mulyanto,
Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
http://noerasiah.blogspot.co.id/
Rangkuti,
Freddy. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis : Berorientasi
konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Sekaran,
Uma (2006) Metodologi Penelitian untuk Bisnis Buku 1 & 2 Edisi 4 Penerbit
Salemba Empat, Jakarta
Sutabri,
Tata. (2012). Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI
Tim
Penyusun Evaluasi Diri & Portofolio (2012) STMIK Insan Pembangunan, Tangerang.
Komentar
Posting Komentar